Kita sama-sama punya niat baik. Sebelum kita disatukan dengan Kun-Nya, kita berkomitmen agar menjaga diri masing-masing, juga perasaan kita tetap pada fitrahnya. Entah bagaimana cara Allah menunjukkan jalan yang akan kita tempuh, semoga kita bertemu dalam ketaatan. Kita sama-sama berharap langkah pertemuan kita senantiasa diiringi Rahmat-Nya, pun pernikahan kita kelak akan kita sebut pernikahan Qur'ani, dan keluarga yang kelak kita bina adalah keluarga Qur'ani. Kita masih sama-sama butuh belajar, justru dengan hal tersebut kita bisa saling mensupport.
Jikalau kau selalu bilang, maukah engkau terima aku dengan segala kekuranganku?
Aku hanya tersenyum malu, dan bekata dalam hati, justru aku yang ingin bertanya seperti itu, siapkah engkau terima aku dengan apa adanya? siapkah engkau terima segala kekuranganku?
InsyaAllah aku memilihmu karena iman. semoga aku istiqomah dengan pilihanku.
Engkau pernah bilang, "mungkinkah kamu akan menerima niat baikku. Sedang banyak lelaki di luar sana yang lebih layak untukmu." Sungguh aku menghargai kebaikanmu selama ini, engkau dengan kesabaranmu, memendam perasaanmu selama bertahun-tahun, tak pernah sekalipun engkau tunjukkan padaku selama ini bahwa kau menaruh simpatik padaku. engkau mungkin akan tahu kenapa aku yakin memilihmu, insya Allah akan kuceritakan bila kita sudah disatukan dalam ikatan pernikahan.
Kita sama-sama punya banyak kekurangan, semoga dengan dipersatukannya kita, kita bisa sama-sama memantaskan diri di hadapan-Nya.
Beberapa orang kutanya tentang dirimu, alhamdulillah tak seorang pun mengatakan kejelekanmu, bahkan seseorang mengatakan bahwa engkau adalah anugerah untukku.
Semoga aku bisa bersyukur dengan kehadiranmu dalam hari-hariku. Saat ini kita hanya butuh untuk saling mendo'akan dan saling menguatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
Komentar
Posting Komentar