Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Kusebut Jeda

Kita sama-sama punya niat baik. Sebelum kita disatukan dengan Kun-Nya, kita berkomitmen agar menjaga diri masing-masing, juga perasaan kita tetap pada fitrahnya. Entah bagaimana cara Allah menunjukkan jalan yang akan kita tempuh, semoga kita bertemu dalam ketaatan. Kita sama-sama berharap langkah pertemuan kita senantiasa diiringi Rahmat-Nya, pun pernikahan kita kelak akan kita sebut pernikahan Qur'ani, dan keluarga yang kelak kita bina adalah keluarga Qur'ani. Kita masih sama-sama butuh belajar, justru dengan hal tersebut kita bisa saling mensupport. Jikalau kau selalu bilang, maukah engkau terima aku dengan segala kekuranganku?  Aku hanya tersenyum malu, dan bekata dalam hati, justru aku yang ingin bertanya seperti itu, siapkah engkau terima aku dengan apa adanya? siapkah engkau terima segala kekuranganku? InsyaAllah aku memilihmu karena iman. semoga aku istiqomah dengan pilihanku. Engkau pernah bilang, "mungkinkah kamu akan menerima niat baikku. Sedang banyak l

Behind Scene Workshop : Menjadi Remaja Muslimah Mandiri

Gambar
                                                           -Meet Up Panitia H-1- Kegiatan Workshop ini adalah hasil dari berbagai ide yang saya dan Ayu bebrapa bulan lalu menggelisahkan hati dan pikiran kami. Kami sama-sama selalu berpikir apa yang bagus dilakukan bersama yang bermanfaat untuk adik-adik di kampung kami. akhirnya dari berbagai diskusi & pertanyaan ke beberapa teman alhamdulillah temanku Muthia Hafid memberikan ide agar mengadakan kegiatan kerajinan tangan yang diselingi dengan sharing materi keremajaan dan sekaligus memberikan usul nama pemateri yakni kakaknya sendiri, alhamdulillah dari situ kami langsung bergerak, dari menghubungi pemateri, terjadilah nego dengan pemateri yang alhamdulillah langsung di ACC, awalnya WORKSHOP: "Membuat Aksesoris Untuk Remaja" tapi ketika saya konsultasi dengan Kak Rafiah (pemateri) dan jadilah WORKSHOP: "Menjadi Remaja Muslimah Mandiri". Perfect. Yang sebenarnya saya ingin cerita sehari sebelum keajaiba