Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Istirahat Sejenak

Gambar
"Terkadang kita butuh istirahat sejenak di tengah perjalanan, untuk melihat ke belakang apa sebenarnya yang telah kita persiapkan untuk negeri akhirat, apa saja jejak kebermanfaatan yang telah kita berikan, dan melihat ke depan untuk menata kembali niat sebelum melangkah." Semoga Allah masih yang pertama  :D Bili-bili, 29 Oktober 2016

Menikah

Gambar
Malam semakin larut. Si bungsu masih asyik memainkan sesuatu di tangannya. Tiba-tiba memanggil namaku, Syukur : "Icha." Saya : "Iyeee." Syukur : "Dimana rumahnya om Arif?" Saya : "Di Makassar, Dek." Syukur : "Kenapa tidak di sana saja acara pengantinnya?" Saya : "Karena terlalu jauh, susahki kumpul kalau di sana dan tidak luas juga rumahnya." haha sok tahu padahal saya juga belum pernah ke rumahnya om Arif. Syukur : "Siapa nama istrinya om Arif?" Saya : "Tante Resti." Syukur : "Waktunya belumpi menikah dengan om Arif siapa dipanggilkanki? " Saya : "Resti." jawab datar, aku sudah ngantuk sedang si bungsu malah kepo banget. Syukur : "Ohhh... Hahaha Resti." menyebut nama tante Resti berulang-ulang. Lalu beranjak ke tempat tidur. Menarik salah satu bantal guling dan bersiap istirahat. Aku bernafas lega. akhirnya si bungsu berhenti bertanya, Pikirku. &quo

Sederhanakan

Kita hanya berencana, bukan? Hanya Allah yang tahu persis apakah rencana kita memang yang terbaik untuk kita atau malah ada yang lebih baik di luar kuasa kita. Sakit memang bila harus mundur perlahan, padahal sudah ada di depan mata, demi kebaikan orang lain, lantas kita merasa putus asa, mungkin kita lupa bahwa tidak ada yang terjadi kecuali atas izin Allah. Mudah bagi Allah mengubah segalanya. Hidup ini bukan tentang siapa yang paling wah, tapi bagaimana keberadaan kita menjadi manfaat untuk orang sekitar. Kita sering lupa bahwa setiap peran manusia itu berbeda, mungkin ketika orang-orang tahu impian" kita lantas mereka tidak melihat tanda" tercapainya, mungkin tidak sedikit dari mereka yang akan mengejek, yah tidak mengapa, sebab kita hidup bukan karena ucapan orang lain, toh yang menjalani hidup kita adalah kita, hidup yang Allah titipkan pada kita, kitalah yang bertanggung jawab sepenuhnya. Sebenarnya setelah lulus dari kampus saya berniat lanjut S2 dengan