Catatan Emak-Emak Biasa

Kunjungan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat ke Kantor BAZNAS Kab. Maros hari Kamis, 19 Oktober 2017

"Sebelum dan sesudah menikah, perempuan diuji kesetiaannya sedangkan lelaki diuji komitmennya." #SehidupSesyurga

Sebut saja Sopo 😂 Sopo Jarwo kaleee... Iya itu ajha, yang penting bukan nama aslinya. Emang dari sononya jail, apa" dikaitkan. Siang ini, si Sopo bilang bahwa dia akan ditraktir makan oleh istrinya, maklum penganten baru beberapa bulan yang lalu 😊 dengan rasa gembira, tiba" nanya ke aku, "Kamu ditraktir siapa?" eleh mau ngejek jomblo yuahh 😭😭😭 pliss deh aku dah kebal keless 😎 dengan santai & sok tegar kujawab "Ditraktir diri sendiri lah 😛." malah menambahkan "Suruh si ta'arufanmu traktir, pesan online." hmmm sejenak berpikir, ta'arufan, emang sudah ada? 😱 "Terlalu jauh bah." sok sok ada saja, biar gak ketahuan jomblo haqiqinya. "Oh jauh? Berarti sudah ada dong?." "Ya iyyalah, sudah ada di lauh mahfuzh." 😂😂😂😂 "Masih terombang-ambing dalam do'a yah." nadanya mengejek. "Gak lah, udah menetap di dalam hati kalee." 😒😛😎 haha masih mau, jomblo mau dilawan 🙅

Ahad, 15 Oktober 2017 bertepatan dengan milad Forum Mahasiswa Binaan (FMB) UMI yang dirangkaikan deengan MHQ, Wisuda Tahfizh, dan silaturahmi akbar mulai angk. 2010-2017. Karena saya datang terlambat sekitar 10 menit jadi yang saya dapati hanya proses wisuda tahfizh 1, 5, 10, 15 dan 20 juz yang didahului dengan tes hafalan oleh pembina FMB, Ust. Ahmad. Yang saya saksikan cuma 2 orang, dari 2 peserta ini Alhamdulillah awalnya menjawab dengan tenang, membaca dengan tartil, hanya saja pas pertanyaan ke sekian mereka mulai tersendat. Yahhh begitulah hafalan Al-Qur'an, mesti dijaga betul. "Semoga hafalannya bisa dijaga, cara menjaganya dengan menjauhi maksiat." Nasehat Ust. Ahmad kepada para peserta wisuda sekaligus tamparan keras buat diriku 😭 Prosesi wisuda tahfizh selesai, masuklah sesi silaturahmi... Yeaaahhhh di sinilah kejutan itu dimulai. Teredengggg... Alhamdulillah, saya salut banget karena antusiasme adik" FMB luar biasa, mereka menampilkan berbagai mac

"Azizah, kenapa belum lanjut S2?" Pertanyaan yang sampai hari ini masih sering terlontar dari orang" yang tahu akan keinginanku 😭 tidak di kampus, di kantor. Trus aku merasa sedih gitu? merasa bodoh dengan ketertinggalanku dibanding teman"ku yang sudah lebih dulu, bahkan sebentar lagi wisuda? Dulu sih iyya, sempat kecewa ding. Rasanya itu asem" manis (nano-nano) 😂 Tapi, do you know me lah, sesedih apapun, Alhamdulillah masih selalu berusaha mengambil hikmah (bukan Hikmah anak tetangga yak 😂) and finally ternyata, saya baru sadar that apa yang saya jalani saat ini adalah impian lama yang sudah bertahun" baru diijabah-Nya, so tugasku adalah menjalaninya dengan sebaik-baiknya. 💪💪💪 Lalu S2 gimana? InsyaAllah I believe, akan Allah kabulkan di waktu yang tepat, entah tahun berapa 😁 dan tempat belajar itu bukan hanya di ruang kelas kan?