Tepuk An-Nas oleh Santri TPQ Nur Alim

Tepuk An-Naas (Tepuk Tangan 3X) Nama surah (Tepuk Tangan 3X) An-Naas (Tepuk Tangan 3X) Artinya (Tepuk Tangan 3X) Manusia (Tepuk Tangan 3X) Jumlahnya (Tepuk Tangan 3X) Enam ayat (Tepuk Tangan 3X) Diturunkan (Tepuk Tangan 3X) Di Mekkah (Tepuk Tangan 3X) diperankan oleh (Inayah, Nadila, Nanda dan Aliyah) 😇

Menikah

Malam semakin larut. Si bungsu masih asyik memainkan sesuatu di tangannya. Tiba-tiba memanggil namaku,
Syukur : "Icha."
Saya : "Iyeee."
Syukur : "Dimana rumahnya om Arif?"
Saya : "Di Makassar, Dek."
Syukur : "Kenapa tidak di sana saja acara pengantinnya?"
Saya : "Karena terlalu jauh, susahki kumpul kalau di sana dan tidak luas juga rumahnya." haha sok tahu padahal saya juga belum pernah ke rumahnya om Arif.
Syukur : "Siapa nama istrinya om Arif?"
Saya : "Tante Resti."
Syukur : "Waktunya belumpi menikah dengan om Arif siapa dipanggilkanki?"
Saya : "Resti." jawab datar, aku sudah ngantuk sedang si bungsu malah kepo banget.
Syukur : "Ohhh... Hahaha Resti." menyebut nama tante Resti berulang-ulang.
Lalu beranjak ke tempat tidur. Menarik salah satu bantal guling dan bersiap istirahat. Aku bernafas lega. akhirnya si bungsu berhenti bertanya, Pikirku.
"Icha."
"Hmmm." Duhh... Ternyata belum tidur.
"Icha, itu Allah menikah juga?"
"Walah malah nanya gitu." batinku. "Allah itu tidak menikah, Allah itu Esa, kita tahuji apa itu Esa?"
Syukur menggeleng, sembari memperbaiki posisinya.
"Esa itu satu, tunggal. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Kita hafalji surah Al-Ikhlas toh, Qulhullahu ahade..."
Syukur mengangguk. Aku meraih Al-Qur'an di sampingku, lalu kubuka surah Al-Ikhlas.
"Syukur, dengar kakak Icha nah baca surah Al-Ikhlas dan artinya."
Aku membacakan dan ia menyimak. Sampai pada ayat 4.
"Nah, yang butuh menikah itu hamba Allah, manusia. Syukur mengertimaki?"
Ia masih terdiam. Entah apa yang dipikirkan.
:D mungkin jawabanku belum memuaskan, Hiks. Eitss... Kenapa Syukur tiba-tiba nanya gitu yah *penasarang.
Aku semakin paham kenapa seorang ibu mesti cerdas. Belajar dan mengamalkan ilmu parenting tidak harus menunggu punya anak sendiri, tapi bisa diterapkan kepada adik, anak murid ataupun anak-anak yang kita temui, hahahaha maap ya adek-adek jadi korban praktek :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tepuk An-Nas oleh Santri TPQ Nur Alim

Cara Ampuh Bersihkan Hati dengan Air Rendaman Kismis

Istirahat Sejenak