Dulu aku selalu membayangkan diriku akan mengambil bagian dari jalan dakwah ini, iya dulu semasa aku masih duduk di bangku Aliyah. Aku bertekad akan menjadi da'iyah di kampung yang asri dan adem ini.
Duhh Allah di saat banyak keinginanku, Engkau pertemukan aku dengan impian lamaku itu. Semuanya begitu cepat, tanpa kuduga dan tanpa kusadari. Yah, semuanya berawal dari silaturahmi. Allah mempertemukanku dengan orang-orang yang bergeliat di dunia dakwah, mereka yang mengorbankan hari-harinya demi perkembangan dakwah di masyarakat, khususnya di Kab. Maros.
Ramadhan kareem, dengan izin Allah aku mengikuti pelatihan muballighah yang diadakan oleh divisi pemberdayaan wanita MUI Kab. Maros, karena aku satu-satunya perwakilan dari Kec. Bontoa, jadilah diriku tampil untuk ceramah. :) tampil sih pernah, tapi ini luar biasa deg degannnya mbak bro, untuk pertama kalinya tampil di depan orang-orang yang belum dikenal sebelumnya belum lagi mereka dah pada senior banget. Bismillah nikmati saja.
Alhamdulillah, penampilan lumayan, gak terlalu buruk amat Hihihi kata jurinya diriku sudah punya bakat "Alhamdulillah kita sudah punya calon pelanjut, InsyaAllah di lapangan nanti bisa lebih mantap." (Dewan Juri)
Setelah pelatihan tersebut salah seorangda'iyah senior yang akrab disapa Ibu Husrina bilang ke mama "Azizah itu cocok jadi penyuluh, InsyaAllah nanti kalau ada pendaftaran saya akan usulkan dia."
Yah... Namanya orang tua kan pasti bahagia banget kalau anaknya ditawarkan sesuatu yang baik, dengan antusias mama bercerita.
Etss... Tepat bulan November 2017 ada telepon dari tante yang paling heboh (Tante Mardiah) katanya disuruh bawa foto copi ijazah untuk diusulkan sebagai penyuluh Kec. Bontoa, yah... Dengan perasaan biasa" aja saya memenuhi perintah tersebut. Lama berselang gak ada kabar, so sampai kemana ijazahku? Haha gak berharap mat juga sih :) dikit ajha.
Enggg... Tetiba orang" di sekitarku sibuk urus berkas, dengan agak penasaran "Berkas apa itu kita urus Kak?" "Penyuluh, Dek." dalam hati bertanya" eaaa "Perasaan saya juga disuruh jadi penyuluh, tapi foto copi ijazahkuji diminta, kenapa tidak ada berkas lain?" yahh... Tidak mau terlalu kentara kepo, jadi calm aja, aku juga gak mau ribut kalau sebenarnya diriku mau diusulkan hahaha, sok banget yak. Sok penting bangettt, astagfirullah neng.
Pas menjelang deadline pengumpulan berkas, tetiba Ibu Husrinah bilang ke Tante Mardia "Kasiki juga file berkasmu Azizah, cocok itu jadi penyuluh karena jurusan dakwah." haha entah rezeki apa namanya ini, tanpa susah payah mencari kesana kemari, berkas yang akan dilengkapi langsung tersaji di depan mata, duhh Allah Maha Baik bangett.
*(Jika sesuatu itu memang ditakdirkan untuk kita, maka pasti ada saja jalannya agar kita memilikinya)
Dalam pengumpulan berkas, saya termasuk salah satu penyuluh baru, dan menurut informasi penyeleksian calon penyuluh agama Islam tahun 2017-2019 ini agak ketat, dan yang akan dipilih hanya 8 orang dari setiap kecamatan. Agak pesimis juga sih, sebab saya penyuluh baru, pasti yang senior lebih diutamakan, dan penyuluh lama pasti sudah dikenal sedangkan saya mah apa??? Hanya anak kampung yang bertubuh kecil gak terkenal euyyy
Ahhh... Semuanya terasa kejutan, aku hanya berdo'a semoga dengan jalan jihad ini aku semakin dekat kepada Allah swt, itu saja. Allah memilihku, Allah mempercayaiku, aku harus berjuang untuk impian lamaku ini.
Tepat hari Senin, 16 Januari 2017 di Kantor Depag lama kami menerima SK tugas kepenyuluhan, laa haula wala quwwata illa billah, ada bahagia pun ada cemas, bahagia karena impian terwujud, cemas karena khawatir mampukah mengemban amanah berat ini, secara tidak langsung adalah pelanjut tugas para nabi dan rasul.
Semuanya atas kehendak Allah, jangan cari tempat bersandar kecuali pada-Nya.
Hidup ini sudah ada yang atur, jalani, nikmati. Hidup ini ada batasnya, syukuri dan penuhi dengan ketaatan.
Semoga apapun peran kita hari ini, hanya satu tujuan kita, niatkan segalanya karena semata-mata beribadah kepada-Nya, jangan ragu melangkah demi kebaikan.
Saling mendo'akan, saling menguatkan, semoga Allah senantiasa yang pertama.
Komentar
Posting Komentar