PROPOSAL
PENGAJUAN PEMBUKAAN
RUMAH BACA ASMANADIA
AL-FATHANAH MAROS
SULAWESI SELATAN
Dusun Salenrang, RT/RW
005/001, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan
Email :
azizahnatsir11@gmail.com
2016
A.
Pendahuluan
1. Latar Belakang
“Those who wait to do a great deal of good at once will never do
anything. Life is made up of little things. True greatness consists in being
great in the little things.” (Samuel
Johnson)
Saya
melihat problem yang ada di kampung dan sebagai wujud kepedulian terhadap
pendidikan kritis yang terjadi di sana sehingga saya ingin membuka Rumah Baca AsmaNadia yang kelak diharapkan melahirkan insan pembaca yang cerdas dan berkarakter sehingga bukan
hanya maju dari segi pengetahuan umum tapi terutama dari segi akhlaq. Setidaknya
dari sini pulalah keteladanan terhadap sosok Bung Hatta yang tekun membaca.
Juga sebagai salah satu kontribusi dari pernyataan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI yang
dipaparkan dalam berita online via facebook 13 Agustus 2014. Jakarta,
Kemdikbud --- Setiap anak bangsa dimanapun berada berhak mendapatkan pendidikan.
Sesuai dengan amanat pembukaan Undang-undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, salah satu upaya yang ditempuh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan adalah meningkatkan akses bagi anak bangsa yang berada di daerah
terpencil.
Kebetulan
kampung saya di Salenrang yang dekat dengan tempat wisata Rammang-Rammang yang
memiliki keindahan batu cadas nomor dua setelah Cina, daerah yang memiliki
potensi sandan pangan yang luar biasa, sawah yang terbentang luas, empang yang
berpetak-petak dan pegunungan yang kokoh menjulang.
Namun,
daerah tersebut sedikit terpencil, sehingga boleh dibilang masyarakat setempat
sangat awam. Awam dengan pemahaman akan pentingnya pendidikan, masyarakatnya
memiliki perekonomian menengah ke bawah, yang kebanyakan masyarakatnya
beranggapan bahwa jika tidak ada uang maka tidak perlu sekolah, cukup kerja
saja. Sehingga kebanyakan dari anak-anak di sana hanya tamatan SD, SMP dan SMA,
dan kuwalitas pendidikannya pun sangat memprihatinkan. bahkan ada yang
pendidikan sekolah dasarnyapun tidak tuntas. Para orang tua di daerah tersebut
lebih bangga anaknya bekerja kemudian mendapatkan uang dibandingkan
memperhatikan kemajuan pendidikan anak-anaknya. Padahal kata orang bijak “Jika
otot yang diandalkan, kemampuannya hanya sementara sedangkan jika otak insya Allah
akan selama-lamanya.” Selain itu, sesuai dengan salah satu tuntunan Islam bahwa “Harta itu
mesti dijaga oleh pemiliknya sedangkan ilmu justru menjaga pemiliknya.”
Selain
itu, mungkin banyak orang beranggapan bahwa hanya orang-orang di kota saja yang
terjebak dengan kemajuan Iptek ataupun
arus globalisasi, tapi kenyataannya tidak, justru di kampung jauh lebih parah.
Karena mereka tidak siap dengan kemajuan teknologi karena minimnya pendidikan
yang mereka miliki. Di kota saja yang mayoritasnya terpelajar terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, apalagi di kampung yang tak pernah terjamah pendidikan
yang berkelanjutan. Sehingga hampir setiap hari ada berita perselingkuhan,
perceraian yang berawal dari komunikasi melalui HP, bahkan sudah banyak
muda-mudi yang awalnya hanya pacaran akhirnya terjadi perzinahan dan itu sudah
bukan aib lagi karena sudah menjadi kebiasaan. Ironis.
Sehingga,
dengan langkah kecil ini saya berniat
menyelamatkan anak-anak yang belum terhegemoni, mereka yang memang hidup,
tumbuh berkembang dalam keluarga yang awam akan pendidikan tapi melalui Rumah Baca AsmaNadia Al-Fathanah Maros yang akan dibuka, setidaknya mereka
sedikit demi sedikit memahami pentingnya belajar, belajar, belajar dan memiliki
kecintaan pada pendidikan. Karena saya melihat anak-anak di kampung memiliki
semangat belajar yang besar sebab saya menilai dari perjuangan mereka saat
mereka berdatangan ke rumah untuk belajar mengaji, jarak antara rumah mereka
dengan rumah saya bisa di tempuh dengan satu kilo perjalanan melewati batu
cadas, pematang sawah, belum lagi jika musim hujan, terkadang mereka harus
basah kuyup, tapi itu tak menyurutkan semangat mereka belajar mengaji dan ilmu
agama lainnya.
Nah,
alhamdulillah di rumahku adalah wadah
pendidikan belajar mengaji bagi anak kampung setempat (Taman Pendidikan
Al-Qur’an) yang digagas oleh mama.
Berangkat dari melihat semangat anak didik mama, saya ingin menggagas ruang
baca tersebut, semoga dengan adanya ruang ini
sebagaimana yang telah saya jelaskan di awal
“melahirkan insan pembaca yang cerdas dan berkarakter sehingga bukan
hanya maju dari segi pengetahuan umum tapi terutama dari segi akhlaq.”
Kenapa
mesti ruang membaca? Karena itulah awal dari sebuah pencerahan, awal dari
kegelapan menuju terang benderang sesuai dengan perintah pertama dalam
Al-Qur’an “IQRA’” dan minat baca anak-anak dikampung pun masih kurang. Memang
sih, ada beberapa sekolah pra TK, TK dan SD di kampung tersebut tapi sekolah
tersebut belum mumpuni untuk mencerdaskan anak-anak kampung karena selain
fasilitas yang masih kurang mendukung, guru-gurunya pun belum memahami tujuan
mengajar itu, bukan sekedar mentransfer ilmu tapi juga mendidik.
Semoga,
berangkat dari langkah kecil ini akan hadir cahaya baru. Jadi, meskipun
anak-anak tersebut tidak sempat mengeyam pendidikan yang lebih tinggi
setidaknya mereka tidak terlalu tertinggal jauh. Semoga dari Rumah Baca AsmaNadia Al-Fathanah Maros
inilah akan hadir keluarga kunang-kunang di masa depan. Juga kata Pak Handry
Satriago “Bagi anak muda sekarang yang tidak bisa bersekolah tinggi-tinggi, tak
apa, proses belajar saat ini sangat luas... yang penting mau.”
Harapan
saya pula dengan hadirnya ruang ini, akan
menyatukan dan menggerakkan anak-anak muda setempat untuk bersama-sama
memperhatikan pendidikan dan mengejawantahkan Indonesia cerdas.
B.
Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi wadah yang melahirkan
insan pembaca yang cerdas, berkarakter dan bermanfaat untuk umat
2. Misi
a. Membuka Rumah Baca sebagai wadah
pengembangan wawasan dan keilmuan
b. Menyediakan bahan bacaan yang berkualitas
dan edukatif untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa
c. Memberdayakan sarana buku sebagai sarana
diskusi lintas keilmuan
d. Mendukung penyaluran minat membaca dan
menulis pada generasi muda
e. Mengadakan program-program yang menarik dan
mendidik
f. Menjalin kerjasama dengan pihak
pemerintahan dan swasta
g. Menyediakan sarana dan prasarana agar terciptanya
suasana yang kondusif
C.
Tujuan
1. Menghimpun generasi muda agar mereka lebih
terarah untuk memiliki rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan
2. Menanamkan hobi membaca bagi anak-anak,
remaja dan orang tua
3. Memberikan kesempatan bagi anak-anak,
remaja dan orang tua untuk menimba ilmu seluas-luasnya
4. Mengarahkan para orang tua dalam mendidik
anak agar melejitkan potensi dan kecerdasan dengan menghargai fitrah setiap
anak
5. Membangun budaya literasi yang
menginspirasi
D.
Profil Rumah Baca
1. Susunan Pengurus
Nama
|
Jabatan
|
No. HP
|
E-mail
|
Nur
Azizah Natsir
|
Ketua
|
085396016217
|
azizahnatsir11@gmail.com
|
St.
Fatimah
|
|
082348895315
|
|
Muh.
Natsir
|
Sekretaris
|
|
|
2. Alamat : Dusun Salenrang, RT/RW 005/001
-
Provinsi : Sulawesi Selatan
-
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
-
Belajar Membaca, Menulis & Berhitung (CALISTUNG)
-
Mendengar dongeng & belajar mendongeng
-
Diskusi Parenting untuk para
orang tua
-
Pendidikan melek media & pornografi
-
Diskusi menulis bagi remaja
-
Kegiatan kesenian seperti drama, kerajinan tangan, dll
-
Bina Iman & Taqwa (BIMTAQ)
Dengan selesainya pembuatan proposal ini. Besar harapan
kami untuk diwujudkannya pembukaan Rumah Baca AsmaNadia Al-Fathanah Maros,
meskipun masih terdapat kekurangan dalam banyak hal, karena tujuan kami yang
besar, semoga seiring berjalannya waktu, kita dapat seiring selangkah untuk
memajukan Rumah Baca ini. Aamiin
LAMPIRAN
Komentar
Posting Komentar