Tepuk An-Nas oleh Santri TPQ Nur Alim

Tepuk An-Naas (Tepuk Tangan 3X) Nama surah (Tepuk Tangan 3X) An-Naas (Tepuk Tangan 3X) Artinya (Tepuk Tangan 3X) Manusia (Tepuk Tangan 3X) Jumlahnya (Tepuk Tangan 3X) Enam ayat (Tepuk Tangan 3X) Diturunkan (Tepuk Tangan 3X) Di Mekkah (Tepuk Tangan 3X) diperankan oleh (Inayah, Nadila, Nanda dan Aliyah) 😇

Proposal RUMAH BACA ASMANADIA AL-FATHANAH

PROPOSAL
PENGAJUAN PEMBUKAAN
RUMAH BACA ASMANADIA AL-FATHANAH MAROS
SULAWESI SELATAN







Dusun Salenrang, RT/RW 005/001, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan
Email : azizahnatsir11@gmail.com
2016



A.      Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Those who wait to do a great deal of good at once will never do anything. Life is made up of little things. True greatness consists in being great in the little things.” (Samuel Johnson)
Saya melihat problem yang ada di kampung dan sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan kritis yang terjadi di sana sehingga saya ingin membuka Rumah Baca AsmaNadia yang kelak diharapkan melahirkan insan pembaca yang cerdas dan berkarakter sehingga bukan hanya maju dari segi pengetahuan umum tapi terutama dari segi akhlaq. Setidaknya dari sini pulalah keteladanan terhadap sosok Bung Hatta yang tekun membaca. Juga sebagai salah satu kontribusi dari pernyataan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang dipaparkan dalam berita online via facebook 13 Agustus 2014. Jakarta, Kemdikbud --- Setiap anak bangsa dimanapun berada berhak mendapatkan pendidikan. Sesuai dengan amanat pembukaan Undang-undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satu upaya yang ditempuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah meningkatkan akses bagi anak bangsa yang berada di daerah terpencil.
Kebetulan kampung saya di Salenrang yang dekat dengan tempat wisata Rammang-Rammang yang memiliki keindahan batu cadas nomor dua setelah Cina, daerah yang memiliki potensi sandan pangan yang luar biasa, sawah yang terbentang luas, empang yang berpetak-petak dan pegunungan yang kokoh menjulang.
Namun, daerah tersebut sedikit terpencil, sehingga boleh dibilang masyarakat setempat sangat awam. Awam dengan pemahaman akan pentingnya pendidikan, masyarakatnya memiliki perekonomian menengah ke bawah, yang kebanyakan masyarakatnya beranggapan bahwa jika tidak ada uang maka tidak perlu sekolah, cukup kerja saja. Sehingga kebanyakan dari anak-anak di sana hanya tamatan SD, SMP dan SMA, dan kuwalitas pendidikannya pun sangat memprihatinkan. bahkan ada yang pendidikan sekolah dasarnyapun tidak tuntas. Para orang tua di daerah tersebut lebih bangga anaknya bekerja kemudian mendapatkan uang dibandingkan memperhatikan kemajuan pendidikan anak-anaknya. Padahal kata orang bijak “Jika otot yang diandalkan, kemampuannya hanya sementara sedangkan jika otak insya Allah akan selama-lamanya.” Selain itu, sesuai dengan salah satu tuntunan Islam bahwa “Harta itu mesti dijaga oleh pemiliknya sedangkan ilmu justru menjaga pemiliknya.”
Selain itu, mungkin banyak orang beranggapan bahwa hanya orang-orang di kota saja yang terjebak dengan kemajuan Iptek ataupun arus globalisasi, tapi kenyataannya tidak, justru di kampung jauh lebih parah. Karena mereka tidak siap dengan kemajuan teknologi karena minimnya pendidikan yang mereka miliki. Di kota saja yang mayoritasnya terpelajar terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi di kampung yang tak pernah terjamah pendidikan yang berkelanjutan. Sehingga hampir setiap hari ada berita perselingkuhan, perceraian yang berawal dari komunikasi melalui HP, bahkan sudah banyak muda-mudi yang awalnya hanya pacaran akhirnya terjadi perzinahan dan itu sudah bukan aib lagi karena sudah menjadi kebiasaan. Ironis.
Sehingga, dengan langkah kecil ini saya berniat menyelamatkan anak-anak yang belum terhegemoni, mereka yang memang hidup, tumbuh berkembang dalam keluarga yang awam akan pendidikan tapi melalui Rumah Baca AsmaNadia Al-Fathanah Maros yang akan dibuka, setidaknya mereka sedikit demi sedikit memahami pentingnya belajar, belajar, belajar dan memiliki kecintaan pada pendidikan. Karena saya melihat anak-anak di kampung memiliki semangat belajar yang besar sebab saya menilai dari perjuangan mereka saat mereka berdatangan ke rumah untuk belajar mengaji, jarak antara rumah mereka dengan rumah saya bisa di tempuh dengan satu kilo perjalanan melewati batu cadas, pematang sawah, belum lagi jika musim hujan, terkadang mereka harus basah kuyup, tapi itu tak menyurutkan semangat mereka belajar mengaji dan ilmu agama lainnya.
Nah, alhamdulillah di rumahku adalah wadah pendidikan belajar mengaji bagi anak kampung setempat (Taman Pendidikan Al-Qur’an)  yang digagas oleh mama. Berangkat dari melihat semangat anak didik mama, saya ingin menggagas ruang baca tersebut, semoga dengan adanya ruang ini sebagaimana yang telah saya jelaskan di awal  “melahirkan insan pembaca yang cerdas dan berkarakter sehingga bukan hanya maju dari segi pengetahuan umum tapi terutama dari segi akhlaq.”
Kenapa mesti ruang membaca? Karena itulah awal dari sebuah pencerahan, awal dari kegelapan menuju terang benderang sesuai dengan perintah pertama dalam Al-Qur’an “IQRA’” dan minat baca anak-anak dikampung pun masih kurang. Memang sih, ada beberapa sekolah pra TK, TK dan SD di kampung tersebut tapi sekolah tersebut belum mumpuni untuk mencerdaskan anak-anak kampung karena selain fasilitas yang masih kurang mendukung, guru-gurunya pun belum memahami tujuan mengajar itu, bukan sekedar mentransfer ilmu tapi juga mendidik.
Semoga, berangkat dari langkah kecil ini akan hadir cahaya baru. Jadi, meskipun anak-anak tersebut tidak sempat mengeyam pendidikan yang lebih tinggi setidaknya mereka tidak terlalu tertinggal jauh. Semoga dari Rumah Baca AsmaNadia Al-Fathanah Maros inilah akan hadir keluarga kunang-kunang di masa depan. Juga kata Pak Handry Satriago “Bagi anak muda sekarang yang tidak bisa bersekolah tinggi-tinggi, tak apa, proses belajar saat ini sangat luas... yang penting mau.”
Harapan saya pula dengan hadirnya ruang ini, akan menyatukan dan menggerakkan anak-anak muda setempat untuk bersama-sama memperhatikan pendidikan dan mengejawantahkan Indonesia cerdas.

B.       Visi dan Misi
1.    Visi
Menjadi wadah yang melahirkan insan pembaca yang cerdas, berkarakter dan bermanfaat untuk umat
2.    Misi
a.    Membuka Rumah Baca sebagai wadah pengembangan wawasan dan keilmuan
b.    Menyediakan bahan bacaan yang berkualitas dan edukatif untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa
c.    Memberdayakan sarana buku sebagai sarana diskusi lintas keilmuan
d.   Mendukung penyaluran minat membaca dan menulis pada generasi muda
e.    Mengadakan program-program yang menarik dan mendidik
f.     Menjalin kerjasama dengan pihak pemerintahan dan swasta
g.    Menyediakan sarana dan prasarana agar terciptanya suasana yang kondusif

C.      Tujuan
1.    Menghimpun generasi muda agar mereka lebih terarah untuk memiliki rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan
2.    Menanamkan hobi membaca bagi anak-anak, remaja dan orang tua
3.    Memberikan kesempatan bagi anak-anak, remaja dan orang tua untuk menimba ilmu seluas-luasnya
4.    Mengarahkan para orang tua dalam mendidik anak agar melejitkan potensi dan kecerdasan dengan menghargai fitrah setiap anak
5.    Membangun budaya literasi yang menginspirasi

D.       Profil Rumah Baca
1.    Susunan Pengurus
Nama
Jabatan
No. HP
E-mail
Nur Azizah Natsir
Ketua
085396016217
azizahnatsir11@gmail.com
St. Fatimah
Wakil Ketua
082348895315

Muh. Natsir
Sekretaris
085341929848


2.    Alamat : Dusun Salenrang, RT/RW 005/001
-            Desa                   : Salenrang
-            Kecamatan         : Bontoa
-            Kabupaten         : Maros
-            Provinsi  : Sulawesi Selatan
3.    Sarana & Prasarana
-            Ruang Bacaan
-            Meja
-            Buku
-            Laptop

E.       Program Kerja
-            Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
-            Belajar Membaca, Menulis & Berhitung (CALISTUNG)
-            Mendengar dongeng & belajar mendongeng
-            Diskusi buku
-            Diskusi Parenting untuk para orang tua
-            Pendidikan melek media & pornografi
-            Outbound
-            Shalat berjama’ah
-            Diskusi menulis bagi remaja
-            Kegiatan kesenian seperti drama, kerajinan tangan, dll
-            Bina Iman & Taqwa (BIMTAQ)
-            Tadabbur alam
-            Lomba cipta karya
-            English Meeting

F.       Penutup
Dengan selesainya pembuatan proposal ini. Besar harapan kami untuk diwujudkannya pembukaan Rumah Baca AsmaNadia Al-Fathanah Maros, meskipun masih terdapat kekurangan dalam banyak hal, karena tujuan kami yang besar, semoga seiring berjalannya waktu, kita dapat seiring selangkah untuk memajukan Rumah Baca ini. Aamiin

Salenrang, 14 Maret 2016
                                                                                               Ketua          


Nur Azizah Natsir





LAMPIRAN

Foto Sekitar Lokasi :








Semoga bermanfaat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tepuk An-Nas oleh Santri TPQ Nur Alim

Kudung (Jilbab) Mama

Lah...