Bagaimana
rasanya jika ternyata teman dekat sendiri yang memfitnah kita? Menuduh tanpa
alasan? Rasanya pasti sakit kan? Kayak nyanyiannya si inisial A itu. Sakitnya
tuh di sini, sambil pegang dada.
Beberapa hari yang lalu. Aku bersama
teman-teman nemenin seorang penulis yang juga teman organisasi di Jakarta.
Ceritanya kita makan siang bareng sebelum mengantar kakak ke Bandara. Sebut
saja namanya Kak Tri. Jadi, Kak Tri ke Makassar tujuannya mau hadirin kondangan
teman kosannya dulu waktu kuliah di bandung.
***
Pas di meja makan salah satu
restoran di Makassar. Aku duduk bertiga dan kak Tri duduk berdua. Sambil menunggu
pesanan, seorang teman dudukku menyodorkan bukunya ke Kak Tri sambil menawarkan
untuk ditanda tangani.
Dengan ramahnya Kak Tri meraih buku
bersampul biru putih tersebut dan siap untuk menandatanganinya. Tapi sayangnya
tidak ada pulpen. Teman di sebelahku menatapku dan berbisik.
“Ela, kamu bawa pulpen nggak?”
“Nggak…” aku menjawab dengan
singkat, sambil memegang tas di sampingku.
5 menit kemudian. Kak Tri yang tadi
asyik bercanda. Tiba-tiba mengarahkan pandangan hangatnya padaku. Dengan
pertanyaan yang sama dengan temanku sebelumnya.
“Ela, bawa pulpen gak?” sambil
tersenyum.
“Nggak kak.”
“Belum dicek kok. Ayo cek dulu.”
Menyarankanku seolah yakin aku bawa pulpen.
“Iya Kak, aku tidak bawa, soalnya
kemarin dipinjam sama Lili, trus gak dikembaliin.” Aku menjawab seolah yakin.
Aku tadinya yakin tidak bawa pulpen,
karena seingatku kemarin waktu bedah buku si Lili minjam pulpenku. Tapi, aku
terbantahkan. Tanpa ada yang memperhatikan. Pelan-pelan aku merogoh tas kecil
di sampingku. Alhasil, aku nemuin si pulpen biru di dalam yang kukira kemarin
dipinjam dan belum dikembalikan.
Ada ragu untuk mengeluarkan. Tapi,
aku harus jujur. Dengan memberanikan diri. Aku memberikannya kepada teman di
sampingku yang tadi meminta pulpen.
Kak Tri spontan nanya.
“Nah, ini punya siapa?”
“Aku Kak.” Dengan senyum malu-malu.
“Hayyooo, kan mesti cek dulu.
Berarti tadi bohong dong.”
“hahaha berarti dosa dong ma si
Lili.” Temanku yang duduk di samping Kak Tri menambahkan.
***
Berapa umur kita
saat ini guys? Kira-kira selama kita hidup pernah gak ya kita su’uzhon atau
buruk sangka ma teman kita sendiri, bahkan hanya karena masalah sepele, atau
bahkan kita sampai bertengkar dan gak saling ngomong sampe bertahun-tahun. Aduh
guys, benar banget tuh kata Kak Tri “CEK DULU” kalau dalam Al-Qur’an ni yah di
surah Al-Hujurat ayat 6 Allah nyuruh kita TABAYYUN
alias teliti dulu kebenarannya, perjelas dulu benar tidaknya. So, kalau ada
apa-apa yang belum jelas atau kira-kira hal-hal yang menurut kita masih ganjal
“CEK DULU!”
Komentar
Posting Komentar