Di hari pertama puasa alhamdulillah ada tetangga yang berbagi kurma. Lalu, kucoba tawarkan ke si kecil, kukuliti kurmanya dan ia lahap bahkan minta tambah.
Hanya dengan rasa yakin bahwa kurma adalah salah satu buah yang kaya akan manfaat. Berharap si kecil makin sehat dengan mengonsumsi buah kesukaan Rasulullah tersebut. Oh iya kan, ada sunnah Rasul yang ketika bayi baru lahir dianjurkn untuk mengunyah kurma (Tahnik) ke mulut bayi. Tapi, saya masih penasaran "Apakah bayi bisa makan kurma, amankah?" Lalu kugoogling lah... 😂 maklum emak" google.
Dilansir dari kumparan.com bahwa banyak ahli jutsru merekomendasikan kurma untuk asupan bayi sehari-hari begitu si kecil mulai diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI), Moms. Alasannya karena buah itu tak hanya kaya energi, tapi juga vitamin dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang bayi.
Mengutip laman Mom Junction, kurma dapat memberikan nutrisi esensial yang tidak ada dalam susu. Kurma dapat melawan bakteri jahat dalam pencernaan bayi, melindungi kesehatan hati sehingga bayi tak mudah kena infeksi, dan dapat mempercepat kesembuhan bila bayi sedang demam, batuk, atau mengalami cacar air.
Lantas bagaimana cara memberikan kurma pada bayi?
Kenalkanlah kurma bersamaan dengan buah lainnya. Untuk bayi usia 6 bulan, berikan kurma dalam porsi kecil untuk diolah menjadi puree atau kukus kurma agar lebih teksturnya lebih lembut. Lihat bagaimana reaksi si kecil.
Begitu bayi sudah bisa diberi finger food, berikan kurma yang sudah diambil bijinya. Namun pilihlah kurma yang tidak terlalu kering agar mudah dikunyah.
Perlu Anda tahu juga Moms, kurma yang telah dikeringkan diberi sedikit lapisan sulfat untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Dilansir First Cry Parenting, bayi yang memiliki asma atau alergi pada sulfat sebaiknya menghindari kurma kering. Anda juga bisa berkonsultasi pada dokter anak untuk menemukan cara aman memberikan kurma pada bayi dengan asma.
Jadi Moms, kurma aman kok diberikan kepada bayi tanpa indikasi medis!
Komentar
Posting Komentar